
Kelemahan film Indonesia apapun genre-nya, termasuk juga horor adalah penceritaannya yang oleh pembuatnya kurang diperhatikan, apakah penonton akan bisa menikmati atau malah berakhir dibuat jenuh. Seperti sebuah lingkaran setan, kesalahan yang sama akan selalu terulang di film berikutnya seolah tak ada yang mau memperbaiki. Entah kenapa, film lokal kita tuh kebanyakan terlalu egois dalam memilah mana materi yang harusnya jadi prioritas untuk diceritakan, dan bagian yang sekiranya enggak diperlukan lebih baik dibuang. Namun praktiknya semua isu yang ada biasanya akan dijejalkan, meski durasi sudah penuh sesak oleh beragam plot serta beban pesan moral, alhasil tidak ada ruang bagi karakternya untuk sekedar “bernafas” apalagi menyampaikan ceritanya. Makanya tak heran alih-alih diyakinkan supaya peduli dengan orang-orang di dalam filmnya, tapi karena ceritanya malahan sibuk membahas omong kosong, imbasnya antara penonton dan karakter jadi nga kenal, ujungnya bodo amat nantinya (misalkan) ada yang digondol setan atau tiap malam diganggu siluman.
(more…)