
Bukan perkara yang mudah untuk mengajak penonton Indonesia datang ke bioskop buat nonton film superhero lokal, apalagi setelah layar sinema kita selama bertahun-tahun ini jadi medan pertempuran antar dua semesta jagoan terbesar, Marvel melawan DC. Butuh usaha yang lebih hardcore untuk ngeyakinin orang +62 bahwa film adiwira buatan negeri sendiri juga mampu bersaing dengan ‘Thor’ dan pahlawan-pahlawan super lainnya yang diimpor dari Hollywood. Untuk mewujudkan ambisi tersebut, niat “mulia” doang menurut gue tidaklah cukup, kekuatan konsep cerita, kemantapan esekusi serta kesiapan sumber dana adalah penyokong utama yang engga boleh dihiraukan bagi siapapun yang punya keinginan menghidupkan tokoh-tokoh sakti dari komik nusantara. Bujetnya ada, namun tak didukung penceritaan yang matang dan diperparah oleh implementasi adegan yang payah, hasilnya bisa terlihat di ‘Satria Dewa: Gatot Kaca’ yang gagal manfaatkan potensi besarnya untuk suguhkan film jagoan super made in Indonesia yang bisa kita kagumi.
(more…)