The Black Phone (2022)

Sebagai orang yang memuja ‘The Exorcism of Emily Rose’, mendengar Scott Derrickson kembali ke “fitrahnya” membesut film horor, otomatis membuat gue seperti orang yang mengalami momen demonik, percampuran antara terlalu girang dan kerasukan keenam iblis yang gagal diusir Pastur Richard Moore. Oke sebelum gue semakin ngawur, ‘Telepon Hitam’ nantinya akan mengajak kita kembali ke akhir tahun 70-an, lalu menginjakkan kaki di pinggiran kota Colorado yang tampaknya damai dan tenang dari luar namun ternyata problematik di dalam. Apalagi sejak adanya “The Grabber” pelaku pembunuhan berantai dengan korban anak-anak, termasuk Finney (Mason Thames) yang jadi “mangsa” paling baru dari serial killer dengan ciri khas balon hitam ini. Ketika polisi terlihat putus asa dan investigasi para detektif pun menemui jalan buntu, Gwen (Madeleine McGraw), adiknya Finney yang punya bakat istimewa seperti ditakdirkan untuk selamatkan sang kakak.

(more…)

Paranoia (2021)

‘Paranoia’ mengingatkan gue dengan ‘Pesantren Impian’ di 2016 silam, bukan dari ceritanya, itu jelas berbeda, tapi semata mata karena genre dan ekspektasi gue pada saat itu. Ada nama Ifa Isfansyah disana, wajar jika pada akhirnya gue berharap lebih dari film tersebut, karena Ifa bukan sembarang sutradara. Tapi hope hanyalah hope belaka, filmnya emang nga sepenuhnya disaster, tetap saja gue kecewa sekali, lebih kecewa ketimbang proyek Ifa sebelumnya ‘Pendekar Tongkat Emas’ yang sama-sama… (ah sudahlah).

(more…)